comment this page



Jamur

BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Jamur sering dianggap sebagai organisme yang tergolong dalam tumbuhan, tetapi adapula yang menganggap jamur sebagai golongan organisme yang terpisah dari tumbuhan. Dengan demikian terdapat pula perbedaan dalam klasifikasinya, tetapi perbedaan tadi terletak pada taksa yang lebih tinggi dari kelas, sedangkan taksa dari kelas kebawah tidak terdapat perbedaan. Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum jamur. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
Jamur dalam bahasa Indonesia sehari-hari mencakup beberapa hal yang agak berkaitan. Arti pertama adalah semua anggota kerajaan Jamur dan beberapa organisme yang pernah dianggap berkaitan, seperti jamur lendir dan "jamur belah" (Bacteria). Arti kedua berkaitan dengan sanitasi dan menjadi sinonim bagi kapang. Arti terakhir adalah tubuh buah yang lunak atau tebal dari sekelompok anggota Jamur (Basidiomycetes) yang biasanya muncul dari permukaan tanah atau substrat tumbuhnya. Bentuk umum jamur biasanya adalah seperti payung, walaupun ada juga yang tampak seperti piringan. Pengertian terakhir ini berkaitan dengan nilai ekonomi jamur sebagai bahan pangan, sumber racun, atau bahan pengobatan.
Jamur banyak kita temukan di lingkungan sekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembab. Akan tetapi, jamur juga dapat ditemukan hampir di semua tempat di mana ada materi organik. Jika lingkungan di sekitarnya mengering, jamur akan menjalani tahapan istirahat atau meghasilkan spora. Kebanyakkan jamur termasuk dalam kelompok kapang. Tubuh vegetatif kapang berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang, yang disebut hifa. Hifa akan memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Hifa-hifa membentuk jaring-jaring benang kusut, disebut miselium.
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana karakteristik kehidupan pada jamur?
b. Bagaimana struktur tubuh jamur?
c. Bagaimana sistem reproduksi pada jamur?
d. Bagaimana peranan jamur bagi kehidupan?
e. Bagaimana sistem pengklasifikasian pada jamur?

3. Tujuan
a. Untuk mengetahui karakteristik kehidupan pada jamur
b. Untuk mengetahui struktur tubuh jamur
c. Untuk mengetahui sistem reproduksi pada jamur
d. Untuk mengetahui peranan jamur bagi kehidupan
e. Untuk mengetahui sistem pengklasifikasian pada jamur

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1. Karakteristik Umum Jamur
Jamur merupakan organisme heterotrof sehingga memerlukan bahan organik dari luar untuk kebutuhan nutrisinya. Sebagai organisme saprofit jamur hidup dari benda-benda atau bahan-bahan organik mati. Saprofit menghancurkan sisa-sisa bahan tumbuhan dan hewan yang kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana. Hasil penguraian ini kemudian dikembalikan ke tanah sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Jamur saprofit penting dalam industri fermentasi misalnya dalam pembuatan bir, anggur, sider, produksi antibiotik, peragian roti, keju maupun makanan fermentasi lainnya. Jadi sebagai saprofit, jamur dapat sangat menguntungkan bagi manusia. Tetapi sebagai saprofit jamur juga dapat sangat merugikan bila mereka mendapatkan kayu tekstil, makanan, dan bahan-bahan lain yang berguna.
Jamur juga parasit menyerap bahan organik dari organisme yang masih hidup yang disebut inang. Jamur semacam ini dapat bersifat parasit obligat yaitu parasit sebenarnya dan parasit fakultatif yaitu organisme yang mula-mula bersifat parasit, kemudian membunuh inangnya, selanjutnya hidup pada inang yang mati tersebut sebagai saprofit.
Disamping bersifat sebagai saprofit atau parasit, jamur dapat pula bersifat sebagai simbion, yang artinya dapat bersimbiosis dengan organisme lain. Simbiosis dengan alga menghasilkan liken atau lumut kerak, sedangkan simbiosis dengan akar tumbuhan conifer menghasilkan mikoriza.
Tempat hidup atau habitat dari jamur dapat sangat beragam. Jamur dapat hidup di perairan terutama perairan tawar dan sebagian kecil di laut. Tetapi sebagian besar jamur hidup pada habitat terrestrial baik pada tanah maupun pada materi organik yang telah mati. Jamur seperti ini seperti telah dijelaskan di atas, berperan sangat penting dalam proses mineralisasi karbon organic di alam untuk kepentingan semua organisme.
Sejumlah besar jamur parasit hidup pada tumbuhan terrestrial/darat dan menyebabkan penyakit pada sebagian besar tumbuhan yangmempunyai nilai ekonomi penting. Tumbuhan bernilai ekonomi penting yang sering diserang diantaranya adalah kentang, coklat, lada, cengkeh, tembakau, kina dan lain-lain. Jamur parasit juga sering menyebabkan penyakit pada manusia karena merekka dapat menyebabkan alergi, keracunan, maupun infeksi atau pertumbuhan berlebihan.

2.2.Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
Jamur sederhana berupa sel tunggal atau benang-banang hifa saja.Jamur bertingkat tinggi terdiri dari anyaman hifa yang disebut posenim atau pseudoparenkim. Prosenkim adalah jalinan hifa yang kendor dan pseudoparenkim adalah anyaman hifa yang lebih padat dan seragam. Sering terdapat anyaman hifa yang padat dan berguna untuk mengatasi kondisi buruk yaitu rhizomorf atau sklerotium. Ada pula yang disebut stroma yaitu jalinan hifa yang padat dan berfungsi sabagai bantalan tempat tumbuhnya bermacam-macam bagian lainnya.

2.3.Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a.Parasit obligat
Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b.Parasit fakultatif
Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c.Saprofit
Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

2.4.Pertumbuhan dan Reproduksi
a.Pertumbuhan Jamur
Berdasarkan bentuk pertumbuhannya secara sederhana jamur dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu jamur uniselular yang disebut ragi atau khamir atau ‘yeast’ dan fungi multiselular yaitu kapang atau ‘moulds’. Tetapi para ahli lain sering juga mengelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu kelompok ragi, kapang, dan cendawan atau ‘mushrooms’ meskipun sebenarnya cendawan itu sendiri adalah bentuk masa padat dari penyusun suatu kapang atau disebut tubuh buah atau ‘fruiting bodies’. Yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.Khamir
Sel khamir dapat berbentuk bola, oval atau silindris dengan ukuran diameter bervariasi antara 3-5 µm. sel khamir dapat sangat bervariasi baik dalam hal bentuk atau ukurannya. Contoh khamir yang paling popular adalah dari genus Saccharomyces
2.Kapang
Kapang merupakan jamur multiselular berbentuk koloni dari suatu filament atau benang. Koloni ini dibangun oleh suatu struktur dasar berupa tubulus berbentuk silinder yang bercabang-cabang dengan diameter bervariasi antara 2 sampai 10 µm dan disebut hifa. Lebar hifa dari suatu spesies biasanya relatif konstan selama pertumbuhannya. Koloni dari hifa-hifa ini biasanya akan tumbuh bersama-sama diatas permukaan suatu media dan membentuk suatu lempengan yang secara kolektif disebut miselium, yang dapat dilihat secara mudah tampa mikroskop.

b.Reproduksi Jamur
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari peleburan dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu:
1.Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.
2.Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium.
3.Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin, pada beberapa cendawan melebur.
4.Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut ooginium, pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam anteredium mengasilkan oospora.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
Ada beberapa tipe spora seksual. Yang pertama adalah askospora. Spora ini bersel satu dan terbentuk di dalam suatu struktur semacam pundi atau kantung yang dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora pada setiap askus.
Basidiospora adalah spora seksual yang terbentuk diatas struktur seperti gada yang disebut basidium.
Zigosora adalah spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi (disebut juga gametangia) saling melebur.
Oospora adalah spora yang terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut oogonium. Pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk dalam anteridium menghasilkan oospora. Dalam setiap oogonium bisa ada satu atau beberapa oosfer.
  • Secara Aseksual / vegetative Jamur berkembang biak dengan berbagai cara Fragmentasi : potongan hifa / miselium
  • Membelah diri
  • Untuk jamur bersel satu Bertunas pada jamur roti Saccharomyces
  • Spora kembara ( zoospora ) Pada jamur lender Konidiaspora ujung
  • Hifa tertentu membagi-bagi diri membentuk bangun bulat-bulat atau persegi disebut Konidia.

2.5.Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur sebagai saprofit bersama-sama dengan bakteri saprofit berperan sangat penting dalam siklus materi terutama siklus karbon, yang berperan bagi kelangsungan hidup seluruh organisme. Disamping itu sebagai decomposer kedua kelompok tersebut dapat menguraikan sisa-sisa tumbuhan, bangkai hewan dan bahan-bahan organic lainnya dan hasil penguraiannya dikembalikan ke tanah sehingga dapat menyuburkan tanah.
Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a.Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b.Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
c.Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
d.Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e.Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
f.Rhizopus oryzae, jamur pada tempe
g.Saccharomyces cerevisiae, pada tape, alkhohol dan roti
h.Saccharomyces ovale, pada tape, alkohol dan roti.
i.Saccharomyces sake, jamur pada sake
j.Aspergillus wentii, pada pembuatan kecap
k.Aspergillus oryzae, untuk tape.
l.Penicellium camemberti, untuk peembuatan keju
m.Penicellium roqueforti, untuk pembuatan keju

Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
  1. Pada manusia : Aspergillus nidulans, Aspergillus niger. Keduanya menyebabkan penyakit pada telinga (otomikosis). Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis). Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
  2. Pada hewan : Aspergillus fumigatus, menyebabkan penyakit paru-paru burung (aspergilosis). Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
  3. Pada tanaman : Phytophthora infestan, penyakit pada kentang.
  • Phytophthora nicotianae, penyakit pada tembakau.
  • Phytophthora faberi, penyakit pada karet.
  • Aspergillus flavus, penghasil racun oflaktoksin.
  • Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah.
  • Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
  • Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
  • Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.

2.6.Klasifikasi Jamur
Klasifikasi jamur terutama berdasakan pada ciri-ciri spora seksual dan tubuh buah yang ada selama tahap-tahap seksual dalam daur hidupnya. jamur yang diketahui tingkat seksualnya disebut jamur perfek/sempurna. jamur yang belum diketahui tingkat seksualnya dinamakan jamur imperfek.

MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)
•Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
•Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium fase tubuh buah
•Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata.
Contoh spesies : Physarum polycephalum.

OOMYCOTINA
•Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.
•Reproduksi:
Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengan sporangium dan konidia.
Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
a.Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun serangga air.
b.Phytophthora faberi, parasit pada tanaman karet
c.Phytophthora nicotinae, parasit pada tanaman tembakau
d.Phytophthora palmivora, parasit pada tanaman kelapa
e.Pythium, penyakit busuk pada kecambah tembakau, kina, bayam dan penyebab busuk pada tanaman kemiri, jahe, tembakau, nanas, bayam.
f.Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.

ZYGOMYCOTINA
  • Tubuh multiseluler.
  • Habitat umumnya di darat sebagai saprofit
  • Hifa tidak bersekat.
  • Reproduksi:
Vegetatif: dengan spora.
Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
  • Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
  • Rhizopus oligosporus : jamur tempe.
  • Rhizopus nigricans, terdapat pada tempe
  • Chlamidomucor oryzae,
  • Rhizopus stolonifer, terdapat pada tempe
  • Rhizopus oryzae, terdapat pada tempe
Zygomycotina terjadi pembiakan seksual dan aseksual. Pembiakan seksual terjadi karena adanya 2 macam hifa yaitu hifa positif dan hifa negatif. Tahapan pembiakan Rhizopus sebagai berikut:
  • Hifa dari talus positif dan talus negatif saling berdekatan.
  • Tumbuh cabang benang hifa dari hifa positif dan hifa negatif yang berdekatan, diujung benang hifa tadi tumbuh bakal gametangium.
  • Bakal gametangium berubah menjadi gametangium yang berisi banyak inti haploid .
  • Dinding gametangium pecah dan inti positif bergabung dengan inti negatif membentuk inti diploid (2n), persatuan dua gametangium positif dan negatif membentuk zigospora yang berisi banyak inti diploid.
  • Zigospora tumbuh dindingnya menebal dan berwarna hitam, di dalamnya juga berisi cadangan makanan antara lain lemak. Inti diploid hanya satu yang hidup yang lain mengalami degenerasi. Inti ini membelah secara meiosis dan hanya satu yang dapat hidup terus. Zigospora akan beristirahat dalam waktu yang lama.
  • Sesudah lama istirahat spora dapat tumbuh jika ada substrat yang cocok, membentuk sporangium dengan sporangiofor. Inti haploid membelah secara meiosis menjadi inti spora yang terbentuk pada sporangium.
  • Jika sporangium matang dindingnya akan robek dan sporanya akan tersebar, menghasilkan spora negatif dan spora positif.
  • Spora tumbuh menjadi miselium yang baru.

ASCOMYCOTINA
  • Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler.
  • Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
  • Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
  • •Reproduksi:
Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang multisluler membentuk spora dari konidia.
Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
Contoh spesies:
1.Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.
berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi.
2.Neurospora sitophila:jamur oncom
3.Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum
penghasil antibiotika penisilin.
4.Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
berguna untuk mengharumkan keju
5.Aspergillus oryzae
untuk membuat sake dan kecap.
6.Aspergillus wentii
untuk membuat kecap
7.Aspergillus flavus
menghasilkan racun aflatoksin
hidup pada biji-bijian
flatoksin salah satu penyebab kanker hati.
8.Claviceps purpurea
hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.

BASIDIOMYCOTINA
  • Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai badan penghasil spora
  • Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies
  1. Volvariella volvacea : jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
  2. Auricularia polytricha :jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
  3. Exobasidium vexans : parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau blister blight.
  4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun, habitat di daerah subtropics
  5. Ustilago maydis :jamur api, parasit pada jagung.
  6. Puccinia graminis : jamur karat, parasit pada gandum

DEUTEROMYCOTIN
Nama lainnya Jamur Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif. Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit, Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.
•Alternaria, penyebab busuk pada tanaman budidaya, tomat dan kentang.
•Fusarium, menyerang tanaman kubis, tomat, padi pisang dll.
•Epidermophyton floocosum, penyakit kaki atlit pada manusia.

MIKORHIZA
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina. Mikorhiza terdiri dari 2 macam, yaitu
a.Ektomikorhiza
Dengan adanya ektomikorhiza akar tanaman tidak memerlukan lagi bulu-bulu akar. Melalui jamur ini tanaman dapat memperoleh air atau unsur lainnya. Jamur ini tidak dapat hidup tanpa bersimbiosis dengan akar tanaman.
b.Endomikorhiza
Hidup antara jamur dengan tanaman, apabila hifanya dapat menembus sampai ke dalam (korteks). Jamur ini biasanya terdapat tanaman anggrek, kol, bit dan beberapa jenis pohon lain. Endomikorhiza dapat hidup tanpa bersimbiosis dengan tanaman inangnya. Jamur ini membantu pertumbuhan bintil akar tanaman Leguminoceae dan mempercepat fiksasi nitrogen.

LICHENES / LIKENES
Likenes adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau Basidiomycotina. Likenes tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim. Talus liken berbentuk tipis yang tersusun atas miselium dan hifa. Setiap liken mempunyai bentuk dan warna serta habitat tertentu yang mempunyai ketergantungan pada jenis-jenis dan algae yang ada.
Lumut kerak melekat pada batu-batuan menggunakan rizoidnya. Bila terjadi perobahan cuaca dan kelembaban, maka liken akan melepaskan fragmen talus dan zat kimia sehingga dapat melapukan permukaan batuan tersebut dengan demikian liken akan tetap hidup.
Contoh :
•Usnea dasypoga
•Parmelia acetabularis

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Karakteristik dari Jamur: merupakan organisme heterotrof sehingga memerlukan bahan organik dari luar untuk kebutuhan nutrisinya. Sebagai organisme saprofit jamur hidup dari benda-benda atau bahan-bahan organik mati. Tempat hidup atau habitat dari jamur dapat sangat beragam. Jamur dapat hidup di perairan terutama perairan tawar dan sebagian kecil di laut. Tetapi sebagian besar jamur hidup pada habitat terrestrial baik pada tanah maupun pada materi organik yang telah mati.
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa.
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya.
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur sebagai saprofit bersama-sama dengan bakteri saprofit berperan sangat penting dalam siklus materi terutama siklus karbon, yang berperan bagi kelangsungan hidup seluruh organisme. Yang merugikan misalnya Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis). Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan.
Klasifikasi jamur: terdapat empat divisio jamur perfek yaitu Myxomycotina, Oomycotina, Zygomicotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina. Sedangkan jamur imperfektif dipisahkan dalam devisio tersendiri yaitu devisio Deuteromycotina.

Daftar Pustaka
http://bionivike.blogspot.com/2009/12/makalah-fungi-dan-cendawan.html diakses 19 feb10
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/17/fungi-ciri-ciri-struktur-perkembangbiakan-bentuk dan-manfaatnya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur diakses 13 februari 2010
http://mahardita.blogspot.com/2008/04/sejarah-jamur.htmdiakses 19 februari 2010
Kimball, John W. 1999. Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga
Nasution, Y., (2010), Mikrobiologi. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unimed, Medan.

0 comments:

Posting Komentar

Back to TOP